Dalam mengelola bengkel pabrik, maka yang diperlukan adalah penguasaan akan ilmu teknik industri yang merupakan cabang dari ilmu teknik yang secara langsung berhubungan dengan perbaikan, pengembangan, implementasi dan evaluasi sistem integral yang berasal dari pengetahuan, uang, manusia, peralatan energi, material, informasi maupun proses. Teknik industri secara langsung bersember dari metode dan prinsip teknik analisis dan sintesis ilmu matematika, fisika serta ilmu-ilmu sosial yang menetapkan, memprediksi serta memberikan evaluasi dari suatu objek benda yang diamati yang berasal dari suatu sistem. Di dalam sebuah sektor industri, keberadaan personel yang menguasai teknik industri sangatlah penting karena dia akan berusaha untuk mengeliminir berbagai hal yang dapat menimbulkan kerugian.

Jika butuh artikel dan presentasi tentang manajemen pabrik, silakan klik www.manajemenproduksi.com.

Keberadaan seorang personal yang menguasai ilmu pengelolaan bengkel pabrik akan sangat berguna bagi sebuah perusahaan. Di pundak sang teknisi, peralatan dan segala macam yang berkaitan dibebankan. Oleh karenanya, tugas dari seorang teknisi di dalam bengkel pabrik sangatlah mutlak diperlukan. Namun, pengelolaan bengkel pabrik sendiri tidak dapat dipandang sebelah mata karena tanpa dibekali dengan profesionalisme dan akurasi, maka kinerja peralatan dan segala yang berkaitan dengan produksi akan terganggu dan hal ini bisa mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Peran penting seorang personel yang menguasai ilmu pengelolaan bengkel pabrik biasanya diimbangi dengan insentif yang cukup tinggi.

Peran seorang teknisi di bengkel pabrik tidak harus melulu soal perbaikan, tetapi juga soal perawatan dan memberikan masukan tentang masalah penyediaan dan pengendalian suku cadang mesin atau peralatan yang digunakan dalam proses produksi. Merekalah biasanya yang menentukan kapan harus mengganti suatu alat atau perangkat di dalam mesin produksi sehingga kerusakan yang lebih parah atau berhentinya proses produksi dalam jangka waktu lama bisa ditanggulangi. Jadi, dengan kata lain kinerja mereka secara tidak langsung juga berkaitan dengan keberlangsungan pabrik.

Untuk menjadi seorang teknisi di bidang teknik industry dibutuhkan kemampuan di bidang matematika, fisika dan ilmu lain yang berkaitan. Seringkali, seorang teknisi bengkel pabrik juga memiliki kemampuan di bidang elektronik meski hal itu sebenarnya tidak mutlak diperlukan. Personel atau teknisi dalam ilmu teknik industri biasanya telah menempuh jenjang pendidikan yang ditentukan, yaitu S1. Banyak universitas negeri yang membuka fakultas atau jurusan ini sehingga tidak sulit rasanya untuk menjadi seorang ahli dalam bidang teknik industri. Selain di universitas negeri seperti ITB, banyak pula perguruan tinggi swasta yang membuka jurusan tersebut; hal ini untuk memberikan kesempatan bagi mereka yang tidak mampu masuk ke perguruan tinggi swasta namun ingin menjadi seorang yang menguasai teknik industri agar mampu merengkuh apa yang dicita-citakan. Ada pula berbagai pelatihan di luar jalur pendidikan formal yang secara khusus mengajarkan kepada mereka yang ingin terjun di bidang ini. Pelatihan-pelatihan tersebut biasanya diadakan dalam rentang waktu tertentu, sehingga peserta bisa mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang benar terkait seluk beluk pengelolaan bengkel pabrik.

Namun, keberadaan seorang teknisi di bengkel pabrik tidak diperlukan terutama jika usaha yang digeluti masih berskala kecil hingga menengah. Biaya yang dikeluarkan untuk menggaji mereka terbilang cukup mahal, sehingga seringkali perusahaan-perusahaan berskala kecil menggunakan jasa mereka hanya jika dirasa perlu. Kebijakan tersebut dilakukan dalam upaya untuk menekan pengeluaran. Namun, kebijakan seperti tersebut sejatinya cukup beresiko karena jika suatu saat mesin produksi mati dan tidak dapat diperbaiki dalam waktu singkat karena ketiadaan personel yang dapat memperbaiki, maka proses produksi tidak bisa berjalan dan justru malah akan menimbulkan kerugian.

Bank bisa mengelola perusahaannya dengan baik, asalkan bank mengetahui beberapa hal yang ada kaitannya dengan  pengelolaan yang baik. Apakah  perlu bank mengelola perusahaannya sedangkan  mereka cukup memiliki modal untuk masa depan? Apapun jenis perusahaannya, pasti membutuhkan pengelolaan yang baik, ibarat Anda punya mobil, merawat dan menjaga mobil Anda dari masalah macet, bagian mobil rusak, hal ini pasti wajib Anda lakukan. Kalau mobil Anda sudah rusak berat, pastinya biaya untuk memperbaikinya  juga cukup  besar. Jadi, bank memang wajib untuk mengelola semua  hal baik operasionalnya maupun sumber daya yang ada didalamnya.

Apa saja yang dikelola bank?
Mengelola  sama halnya dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada di bank tersebut agar bisa menghasilkan  sesuatu yang bermanfaat untuk masa depan bank. Sumber daya yang ada di bank diantaranya adalah  sumber daya manusia dan juga  dana yang dimiliki bank. Manusia adalah elemen penting untuk memaksimalkan pengelolaan  dana. Sumber daya manusia memang memegang peranan penting bagi  perusahaan perbankan. Namun,kadang mengelola SDM ini  memang cukup sulit apalagi menyatukan  karakter manusia yang bermacam-macam.

Dapatkan artikel dan materi presentasi bagus tentang perbankan di www.AhliPerbankan.com 

Lalu, bank juga harus mengelola masalah dana yang dimilikinya, dana bank sangat penting untuk operasional. Tanpa dana tentu bank tidak bisa jalan, apalagi jika dana yang dimiliki semua berasal dari dana pihak lain. Seharusnya bank memang memiliki dana sendiri setidaknya 60% dari  seluruh dana yang dimilikinya adalah dana sendiri, jika semua dana pihak lain, bank akan merugi  pembayaran  bunga yang cukup tinggi.  Darimana bank mendapatkan dana  sendiri?   Para pemegang saham  bisa menyetorkan dana   saat pembentukan perusahaan,  dana tersebut harus dimanfaatkan dengan baik agar bisa menghasilkan  keuntungan yang besar. Dari keuntungan tersebut bank bisa mengelola dana untuk memaksimalkan modal yang dimilikinya.

Cara mengelola bank melalui SDM
Pertama kali bank harus mengelola  SDM yang dimilikinya, pengelolaan SDM ini  memang membutuhkan strategi yang tepat   agar didapatkan SDM yang handal dan professional. Dengan SDM yang handal, bank  akan lebih mudah menajlankan kegiatan operasionalnya  dan pada akhirnya  kelangsungan usaha bisa tetap terjaga.   Beberapa pengelolaan  SDM  perbankan diantaranya:

•    Pelatihan
Pelatihan mutlak diperlukan   kepada semua staff bank,  bank bisa memberikan pelatihan keapda staff secara teratur dengan mendatangkan trainer handal. Dengan pelatihan tersebut  SDM  bisa   mendapatkan pengetahuan dan  wawasan yang luas.
•    Peningkatan mutu pendidikan
Peningkatan mutu pendidikan bisa dilakukan oleh bank dengan mengirim beberapa  staff yang potensial untuk   kuliah kembali  pada perguruan tinggi yang ditentukan bank.
•    Motivasi
Motivasi kelihatannya  memang sangat sederhana, tapi mengandung makna yang cukup dalam dan bisa membawa perubahan yang  dasyat.  Manajer  ban bisa memberikan motivasi kepada semua staffnya  agar mereka  bersemangat dan lebih  protensial. Kadang  karena tekanan kerja staff menjadi kurang bersemangat dan akhirnya akan menggangu  tugas-tugas mereka.
•    Fasilitas yang baik
Fasilitas yang baik  kepada   staff perbankan, hal ini aka meningkatkan  kinerja mereka. Staff perbankan akan semakin  bersemangat untuk bekerja jika mereka mendapatkan fasilitas yang memadai dan  bisa memuaskan mereka.

Cara mengelola bank dengan  dana
Untuk mengelola bank agar tetap bisa beroperasi dengan baik, pengelolaan dana memang dibutuhkan. Pengelolaan dana bank dimaksudkan untuk mencegah  penggunaan dana yang tidak  bermanfaat. Dana yang dimiliki bank harus disalurkan kepada nasabah yang benar-benar memiliki  karakter baik dan memiliki jaminan yang cukup kuat untuk menutup   hutang ketika terjadi kemacetan. Penggunaan dana bank  yang tepat akan meningkatkan income  namun jika dana yang disalurkan kepada masyarakat  tidak tepat, bukannya  mendapatkan keuntungan, namun bank bisa mendapatkan kerugian.

Karena itu  penggunaan dana bank untuk  penyaluran kredit harus sesuai dengan  manajemen dana kredit yang  telah ditetapkan. Sedangkan penggunaan dana bank untuk membiayai kegiatan operasional bank, hal ini juga harus dikontrol dengan baik. Kebutuhan yang tidak begitu penting seharusnya tidak pelu dibiayai sebelum semua kebutuhan utama  tersebut bisa dibiayai. Pengelolaan bank tidak hanya sekedar mengelola kegiatan operasonal saja, namun semua komponen yang ada  dalam bank juga harus dikelola dengan baik agar  bisa memberikan manfaat.