Sinopsis Best Love Episode 1
Pada suatu masa, ada sekelompok grup penyanyi terkenal di Korea. Grup itu terdiri dari 4 gadis belia berusia awal 20-an. Lagu mereka “Putong Putong” (Heart Beat) menjadi hits ketika itu. Bahkan di sebuah ruang operasi, seorang dokter memutarnya saat ia melakukan operasi jantung.
Seorang perawat bertanya pada sang dokter bukankah lagu itu terlalu keras. Dokter itu berkilah bahwa untuk pasien yang sedang menjalani bedah jantung, lagu ini yang terbaik karena mempunyai lirik “jantung berdetak”. Jantung yang sedang dioperasi itu terus berdetak seakan mengikuti irama lagu. Termasuk ujung mata si pasien yang ikut berkedut. Pasien itu adalah Dokko Jin (Cha Seung-won).
Grup penyanyi itu, Kukbeo Sonyeo (National Treasure Girl, agak susah nih kalau diterjemahkan, Gadis Harta Nasional? Gadis Pusaka Nasional? Kepanjangan…aku memutuskan menggunakan nama asli mereka, disingkat KS), memenangkan penghargaan lagu terbaik melalui lagu “Putong Putong” hanya 6 minggu setelah mereka debut. Mereka menerima penghargaan itu dengan emosional dan menangis di panggung. Gu Ae-jung (Gong Hyo-jin) memberi kata sambutan, tepuk tangan penonton membahana. Ia berterima kasih pada para fans dan mengatakan mereka tidak akan berpisah, dan akan terus berjuang bersama sampai akhir.
10 tahun kemudian….
Keadaaan sudah berbeda bagi mereka yang ingin terus bertahan menjadi penyanyi kpop. Dengan persaingan dan persyaratan yang begitu ketat, mereka dituntut untuk serba bisa. Ae-jung, yang sekarang berusia 30-an, berusaha untuk kembali populer seperti 10 tahun yang lalu. Ia mengikuti berbagai acara variety show.
Ia mengikuti sebuah acara dan diperkenalkan sebagai sunbae yang kembali ke dunia entertainment setelah lama tak muncul. Pada acara itu para peserta mempertunjukkan kebolehan mereka.
Uji vokal: Ae-jung gagal mencapai nada 3 oktaf.
Uji kelenturan: Ae-jung menabrak tiang dan gagal mendarat sempurna dari gerakan jungkir balik sementara peserta lain mengakhiri jungkir balik dengan gerakan split.
Hasil: Ae-jung mendapat skor paling rendah.
Tapi ia tidak mau menyerah. Agar bisa terus tampil dalam acara itu, ia harus makan jajangmyun sambil naik rollercoaster. Mangkuk ditempelkan di tangan kiri sementara tangan kanan memegang sumpit. Ia berusaha memakan jajangmyunnya sebelum rollercoaster itu meluncur dan berputar-putar (masih untung ngga muntah juga ya^^). Alhasil dia hanya sempat memakan 1-2 suap dan sisanya terlempar dari mangkuk. Gagal.
Sementara Ae-jung berusaha, seorang lain sedang menikmati kesuksesan. Dokko Jin. Ia sedang duduk bersama para undangan dalam premiere film action terbarunya. Semua penonton antusias menyaksikan aksi perkelahian Jin melawan para penjahat. Jin merasa puas dan memberi tanda pada sutradara film tersebut bahwa sutradara memang yang terbaik.
Beberapa saat berlalu, para penonton mulai terlihat bosan. seseorang mengeluh karena isi film tersebut hanya adegan perkelahian. Jin mulai gelisah. Di akhir fllm, semua penonton sudah duduk merosot di kursinya. Termasuk manager Jin yang ikut tertidur. Jin memandang adegan saat ia mati dalam film tersebut. Wajahnya terlihat kesal. (Hehe…ya iyalah siapa yang mau nonton film isinya perkelahian semua dan pada akhirnya jagoannya juga ikut mati. Bad movie ever.)
MC mengundang produser dan sutradara film itu, yang berjudul “Fighter”, untuk tampil ke depan. Jin memandang sang sutradara yang tersenyum di depan. Ia bergumam, “Setelah menghancurkan filmku, ia masih bisa tersenyum?”
Tiba saatnya Dokko Jin maju ke depan sebagai pemeran utama film itu. Jin tidak segera bangkit dari kursinya. Para penonton heran. Jin menatap tajam sutradara yang mulai ketakutan. Tiba-tiba Jin menghampiri sutradara dan memukulnya.
Ngga beneran mukul sih, soalnya ngga kena. Sutradara sudah meringkuk ketakutan. Jin berbalik dan tersenyum lebar menyapa fansnya. Fans nya langsung bersorak melihat idola mereka memamerkan kehebatannya beraksi. Kantuk dan rasa bosan mereka hilang seketika. Itulah kehebatan Jin menarik hati penggemarnya.
Ae-jung masih mual akibat jajangmyun dan rolercoaster. Ia duduk di dalam mobil menunggu Ae Hwan , kakak sekaligus managernya, membeli bensin. Kakaknya bertanya apakah Ae-jung baik-baik saja. Ae-jung menjawab perutnya seperti roller coaster. Kakaknya menyarankan agar Ae-jung beristirahat sisa hari itu tapi Ae-jung tidak mau, ia hanya ingin soda.
Ia hendak turun dari mobil tapi Ae-hwan menahannya. Bagiamanapun Ae-jung adalah seorang selebriti (tidak bisa berjalan seenaknya), ia mengingatkan ia adalah kakak juga managernya. Ae-jung tersenyum dan meminta dibelikan soda. Dengan senang hati sang kakak menyanggupinya, “Ok, artisku.”
Sementara itu Jin sedang berada dalam mobil vannya yang mewah, menonton drama sageuk, Queen Seon Deok. Ia melihat wajah Bi Dam pada akir-akhir hidupnya (huaaaa…tragis^^) dan merasa terkesan dengan aksi Bi Dam. Ia bertanya pada managernya bukankah ini peran yang ia tolak demi membintangi film “Fighter”. Managernya membenarkan. Penggantinya adalah Kim Hyun Soon (namanya diganti karena tidak boleh menggunakan nama asli).
Jin menanyakan rating drama tersebut. Manager berkata drama itu gagal total, bahkan ratingnya tidak mencapai 5 %, dan popularitas sang aktor langsung jeblok karena drama itu sangat jelek. Jin merasa puas mendengarnya. “Tentu saja jeblok (tepat saat dia mengatakan itu Bidam jatuh terkapar), penolakanku pada drama itu telah merusak karir Kim Hyun Soon. Maafkan aku, Kim Hyun Soon”. Ia mengucapkannya sambil tersenyum senang. Ia tidak rela jika gara-gara ia menolak suatu peran lalu digantikan orang lain, orang itu menuai sukses yang lebih besar dari dirinya. Hmmm…campuran narsis, over PD, egois, dan kekanak-kanakkan??
Manager Jin (namanya Jae Seok) mengatakan Moon (agen perwakilan Jin) sedang mencarikan Jin peran dalam drama, ia meminta Jin memilih dengan baik. Jin menolak tawaran itu, berikutnya ia akan ke Hollywood untuk membintangi film Peter Jason (yup…plesetan dari Peter Jackson yang menyutradai film King Kong dan Lord of the Ring ^^).
Jae Seok dengan hati-hati mengatakan belum ada keputusan dari Peter. Jin berkata ia sudah jauh-jauh datang ke Amerika untuk diaudisi, sudah pasti ia pemerannya, bukankah pemeran lainnya juga belum diumumkan. Jae Seok tidak bisa menjawab. Tapi Jin ngga yakin juga, ia bertanya “Peter tidak mengaudisi aktor lain bukan?”
Jae Seok menenangkan. Bukankah Jin sudah mengirim wine seharga 15 ribu dollar pada Peter Jason, pasti dia mendukungmu. Jin akan menelepon Moon untuk memastikan.
Van Jin berhenti di pom bensin yang sama tempat Ae-jung berhenti. Ae-jung turun dari mobil untuk meregangkan tubuhnya. Ia bertanya-tanya kenapa kakaknya belum kembali juga. Ia melihat van yang diparkir di sampingnya. Ia langsung tahu kalau itu adalah mobil yang biasa dipakai artis (kalau di sini Alphard kali ya^^) dan mungkin itu adalah model terbaru. Ia mengintip jendela van, namun karena kacanya gelap dan Jin sedang menghadap ke arah lain untuk telepon, Ae-jung tidak bisa melihat apa-apa.
Seorang wanita berseru dan menunjuk Ae-jung, “bukankah dia artis?” Wanita itu menyangka Ae-junglah pemilik van. Ia berkomentar pernah melihat Ae-jung tapi lupa di mana. Ae-jung mempergunakan kesempatan itu untuk berpose bak selebritis dan bersandar pada van Jin seakan-akan ia pemiliknya.
Jin menoleh dan melihat ada orang yang bersandar di vannya, berkomentar betapa orang bisa bertindak seenaknya. Ia membuka jendela sedikit dan menyodok pinggan Ae-jung dengan gulungan poster. Ae-jung terkejut. Jin mengusirnya dan melarang Ae-jung bersandar di mobilnya.
Ae-jung meminta maaf, ia tidak tahu di mobil itu ada orang. Tapi Ae-jung penasaran siapa yang ada di dalam mobil itu, ia mengajak bicara Jin dari luar mobil. “Kau pasti selebriti. Penyanyi? Aktor? Mari saling menyapa.” Jin tidak mengatakan apapun. Ia menyorongkan cangkir-cangkir plastik bekas kopi dan menyuruh Ae-jung membuang cangkir-cangkir itu.
Ae-jung menjelaskan dia bukan pegawai pom itu. Jin tidak peduli ia terus menyorongkan cangkir-cangkir itu. Akhinya Ae-jung mengambilnya tapi karena ia menarik terlalu keras, sebagian kopi terpercik mengenai bajunya.
Jin mengulurkan tissue. Ae-jung mengambil tissue itu dan membersihkan bajunya. Jin mengeluh dan menyorongkan lebih banyak tissue. Ae-jung pikir tissue itu untuk dirinya tapi ternyata Jin memintanya mmbersihkan mobilnya yang terkena percikan kopi (dari awal Jin memberi tissue itu bukan untuk Ae-jung tapi mobilnya). Ae-jung tak percaya ada orang yang begitu tak sopan.
Ia memprotes Jin yang menggunakan bahasa informal padanya (untuk orang yang baru kenal biasanya tidak menggunakan banmal). Jin melemparkan tissue-tissue itu pada Ae-jung. Tentu saja Ae-jung marah. “Bagaimana bisa kau melakukan hal seperti tiu, ahjusshi?!” Ahjusshi means oom dan oom means pria yang sudah berumur.
Jin tak terima dipanggil ahjusshi. Ia menunjuk Ae-jung. Ae-jung balas menunjuknya. Ia berkata ia juga selebriti. Ia ingin melihat wajah Jin dan melongok ke jendela mobil yang terbuka sedikit. Jin mendorong dahi Ae-jung dengan posternya. Jin lalu berusaha menutup jendelanya tapi Ae-jung masih bisa membukanya dan mengulurkan tangannya. Terjadilah pukul-pukulan tangan di antara keduanya, kaya anak kecil aja. Jin akhirnya menangkap tangan Ae-jung dan memuntirnya. Lalu menuliskan sesuatu di tangan Ae-jung. Ia melepaskan tangan Ae-jung hingga Ae-jung terjatuh.
Jin berkata itu adalah tanda tangannya, cobalah mencari tahu siapa dia. Ae-jung mencoba menangkap tangan Jin tapi Jin segera menutup jendela.
Ae-jung mencari cara untuk bisa membuka pintu mobil Jin. Ia berkeliling mencari pintu/jendela yang bisa dibuka. Saat ia di belakang mobil Jin, Jae-seok kembali dan masuk ke mobil. Jin segera menyuruhnya masuk dan mengunci pintu lalu cepat-cepat pergi.
Kakak Ae-jung datang. Ae-jung memperlihatkan tanda tangan Jin. Mereka tidak tahu tanda tangan siapa itu. Padahal di dekat mereka banyak poster Jin berikut tanda tangannya.
Another celebrity, Kang Se-ri (Yoo In-na) kembali ke Korea. Se-ri juga mantan anggota grup KS. Tapi saat ini ia sangat terkenal. Begitu ia muncul di airport, gaya busananya langsung muncul di internet. Model pakaian dan aksesori yang ia kenakan langsung memenuhi toko.
Manager Se-ri berkata ada berita bahwa Se-ri dan Jin telah putus. Seri mengeluh itu pasti karena ia tidak muncul dalam acara premier film terbaru Jin. Padahal bukannya ia tidak mau pergi.
Malamnya Jin dan Seri pamer kemesraan di depan para wartawan. Se-ri menyuapi Jin. Setelah wartawan pergi, Jin memintanya untuk tidak menyuapinya lagi. Seri berkata karena ia tidak bisa hadir dalam premier fim terbaru Jin setidaknya ia bisa makan malam dan memperlihatkan kemesraan sebagai kekasih Jin.
Jin menyindir Se-ri telah bekerja keras tapi waktunya hanya sedikit lagi, ia akan ke Hollywood dan mereka tidak perlu seperti ini lagi. Seri mengusulkan walau Jin ke Hollywood mengapa tidak dibiarkan saja keadaan sepetti sekarang ini. Jin mengacungkan steaknya yang tidak terasa enak karena terlalu lama dibiarkan. Demikian juga halnya dengan hubungan mereka, tidak enak karena kelamaan. Jin menegaskan begitu ia kembali dari Amerika ia akan mengumumkan putusnya hubungan mereka.
Sebenarnya mereka telah putus setahun yang lalu namun tetap mempertahankan hubungan mereka di depan publik agar tidak mempengaruhi pekerjaan mereka. Kalau menurutku sih Seri bertahan untuk mendompleng popularitas Jin dan Jin tahu itu.
Se-ri meninggalkan restoran dengan kesal. Seorang wanita mengenalinya. Ia mengatakanya pada teman matseon(kencan buta)nya . Sang pria, Yoon Pil-joo (Yoon Kye-sang), tak tahu siapa itu Se-ri. Kencan butanya berkata Se-ri adalah bintang tenar. Pil-joo berkata ia tidak mengikuti berita selebritis.
Ia menoleh sekilas pada Seri. Tapi sesuatu menarik perhatiannya. Ia menoleh dan mengamati Seri dari kaki hingga pinggul. Temannya protes apa yang Pil-joo lihat.
Pil-joo menjelaskan karena Seri mengenakan sepatu berhak tingi, struktur tulangnya mengalami perubahan bentuk. Akibatnya bokong Seri tidak sama tinggi. Teman kencannya bingung, jadi bokong Seri tidak sama tinggi? Pil-joo menasihati teman kencannya agar berhati-hati juga. Ia memperhatkan bahwa bokong si wanita lebih parah dari Seri. Pil-joo menerangkan bokong dengan wajah serius.
Si wanita cemberut, ini kencan pertama mereka dan Pil-joo sudah mengkritik pinggulnya. Pil-joo berkata ia hanya mengingatkan kalau dibiarkan kondisinya akan semakin serius. Struktur tulang belakang akan berubah dan menyebabkan sakit pinggang.
Si wanita tak tahan lagi, “Yoon Pil-joo-sshi, aku tahu kau dokter pengobatan tradisional tapi tolong jangan bahas kondisiku. Mari kita selesaikan saja kencan buta kita.” Pil-joo mengangguk.
Di rumah Ae-jung, keponakan dan ayah Ae-jung sedang menonton iklan Jin. Kakek berkomentar Jin tampil di banyak iklan, ayahnya pasti orang yang bahagia. Keponakan Ae-jung bertanya mengapa bibinya yang juga seorang selebritis tidak tampil di iklan. Kakeknya mengatakan bukan karena bibinya tidak mau tampil di iklan tapi bibinya punya reputasi buruk jadi tidak bisa. Dan ini yang membuatku langsung terpikat sama si kakek…er…sama drama ini…sang kakek mengenakan jaket macan tutul Kim Joo-won!!
Cucunya tak mengerti, reputasi jelek apa? Kakeknya menjelaskan Ae-jung tidak meninggalkan kesan yang baik. Jika Ae-jung bisa tampil d iklan pasti ia (ayah Ae-jung) bisa mendapat banyak uang. Cucunya mengangguk.
Ae-jung dan kakaknya pulang. Hyung-gu, keponakan Ae-jung, langsung bertanya pada bibinya mengapa bibinya tidak disukai orang dan tidak bisa muncul di iklan. Ae-jung mendelik kesal pada ayahnya. Ayahnya pura-pura tidak tahu.
Mereka berkomentar TV mereka terlalu besar, seharusnya mereka membawa TV yang lebih kecil. Sekarang rumah mereka jadi terlihat kecil. Ae-hwan, kakak Ae-jung, berkomentar bahwa peralatan fitness sang ayah yang membuat rumah jadi sempit. Seharusnya mereka tidak membuat tempat fitness. Ae-jung menyahut seharusnya mereka juga tidak membuka tempat karaoke. Kakak dan ayahnya langsung terdiam.
Ae-jung dan keluarganya tinggal dalam rumah yang cukup besar tapi isinya termasuk sederhana. Dulunya Ae-jung menghasilkan banyak uang dan mereka hidup dalam kemewahan tapi ayahnya dan kakaknya menggunakan uang Ae-jung untuk membuka tempat fitness dan tempat karaoke. Kedua usaha itu tidak berhasil dan ketenaran Ae-jung hancur. Jadilan mereka seperti sekarang.
Sebaliknya Jin tinggal dalam rumah yang lux. Kontras dengan rumah Kim Joo-won yang perabotannya minimalis dan didominasi warna putih, rumah Jin berisi banyak barang (seperti museum) dan didominasi warna coklat. Ia juga mengenakan alat monitor jantung terkini.
Jin duduk melihat-lihat review filmnya yang berseliweran di internet. Ternyata respon penonton kurang baik. Ia duduk dengan sedih dan kecewa. Alat monitor jantungnya berbunyi, memberi peringatan. Ia menenangkan dirinya dan meraih skrip film Hollywood Peter Jason, Ninja Assault (plesetan Ninja Assasin-nya Rain?). “Peter Jason, aku bergantung padamu,” katanya.
Keesokan harinya Ae-jung dan Ae-hwan pergi ke stasiun radio untuk menjadi tamu siaran radio. Saat mereka menunggu, seorang pria membawa grup bernama Candy dan mendaftarkannya di resepsionis. Ae-jung melihat grup itu dan dengan ramah menyapa mereka.
Karena merasa tidak kenal, grup itu tidak membalas sapaan Ae-jung. Ae-jung menasihati mereka agar memberi sikap yang baik pada senior mereka. Sang pria, manager grup itu, melihat Ae-jung dan mengenalinya. Ia memberi syarat agar grup itu membalas salam Ae-jung.
Setelah grup itu pergi, sang manager mendekati Ae-jung dan menyindir Ae-jung juga dulu melakukan hal yang sama dan sekarang setelah dia lebih tua, bisa-bisanya dia mengajari orang lain. Manager itu adalah Manager Jang, mantan Manager KS. Ia terlihat tidak suka meihat Ae-jung. Hal ini juga dikatakan oleh Ae-hwan. Ae-jung berkata manager Jang menyalahkannya sebagai penyebab bubarnya grup KS.
(Di Korea, masalah sunbae(Senior)-hoobae(yunior) ini bukan hal baru. Walau hoobae lebih terkenal daripada sunbae sebenarnya mereka diharapkan tetap memberi salam terlebih dahulu karena mereka lebih muda. Korea masih terikat pada tradisi dan ajaran Konfusius namun sepertinya belakangan ini hal itu mulai memudar. Demikian juga jika satu grup bubar maka yang biasa disalahkan adalah anggota yang pertama kali keluar dari grup itu.)
Tapi Ae-jung bukanlah orang yang cepat patah semangat. Ia menanyakan apa jadwalnya hari ini. Ae-hwan berkata jadwal Ae-jung hari ini adalah menjadi tamu acara radio. Itu saja. Ae-jung menghela nafas lalu berkata kalau begitu mereka harus melakukan yang terbaik.
Ae-hwan memuji scarf Ae-jung yang bermerk terkenal. Ae-jung berkata itu berkat Jenny, mantan anggota grup KS juga. Setidaknya selebritis harus mengenakan satu benda bermerk seperti itu. Walau ini acara radio tapi saat ini sering ada pengambilan gambar juga. Ae-jung hanya meminjamnya dan akan mengembalikannya.
Mereka berjala dan bertabrakan dengan Jin. Ae-hwan dan Ae-jung terkejut dan senang sekali bisa bertemu dengan Jin sang bintang top. Ae-hwan adalah penggemar Jin dan memuji penampilan Jin dalam “Fighter”. Jin tersenyum. Ae-jung menunjuk Jin saking terkejutnya. Jin menurunkan tangan Ae-jung sambil tetap memaksakan senyum. Saat Ae-jung mengajak bersalaman, Jin mengenali scarf yang dikenakan Ae-jung sama dengan scarf yang sedang dikenakannya. Ia jadi kesal dan pergi tanpa menghiraukan Ae-jung.
Baru beberapa langkah, Ae-hwan juga mengamati kesamaan scarf itu. Scarf putih bergambar tengkorak-tengkorak. Berbeda dengan Ae-jung yang senang karena mengenakan scarf yang sama dengan bintang tenar, Jin terlihat marah. Ia menutupi scarfnya dengan.
Begitu tiba di ruang ganti, Jin memarahi penata busananya. Sang penata busana membela diri mengatakan scarf itu limited edition. Jin tidak suka karena ada orang lain yang memakainya apalagi orang “biasa”. Ia melepas scarfnya dan melemparnya pada si penata busana.
Di ruang ganti wanita, Ae-jung memeriksa penampilannya. Make up,ok. Gigi, ok. Dia menyadari ada yang hilang. Scarfnya. Ia buru-buru kembali ke toilet dan menemukan scarfnya masuk ke kloset. Big big problem.
Ae-jung panik mencuci scarf itu dan mengeringkannya dengan pengering tangan tapi malah bertambah rusak. Bagaimana ini, keluhnya pada Ae-hwan. Ae-hwan berkata kalau Ae-jung bintang terkenal pasti tidak menjadi masalah karena dengan mengenakan merk itu saja sudah merupakan promosi untuk merk tersebut. Seseorang seperti Dokko Jin.
Ting! Mereka mendapat ide yang sama. Menukar scarf Ae-jung dengan scarf Jin. Jika scarf Dokko Jin yang rusak, pasti tidak akan ada masalah. Ae-jung dan kakaknya mengendap-ngendap di dekat ruang VIP. Setelah Jin dan rombongannya keluar, Ae-jung cepat-cepat masuk.
Ia menukar scarfnya. Namun untuk sesaat ia merasa bersalah. Ia meraih lengan kemeja Jin dan memegangnya seakan bersalaman. Ia meminta pengertian Jin. Saat Ae-jung hendak keluar, Ae-hwan berteriak –teriak di luar memanggil Jin. Isyarat bahwa Jin kembali ke ruangannya.
Ae-jung melihat berkeliling mencari tempat bersembunyi.
Ae-hwan menghalang-halangi Jin. Ia berkata ia fans Jin dan ingin meminta tanda tangan Jin. Jin menandatangani baju Ae-hwan. Ae-hwan masih berusaha menghalanginya dan meminta foto bersama. Jae-seok menghalangi Ae-hwan.
Jin masuk ke ruangan VIP. Dari luar Ae-hwan mencari-cari Ae-jung dan sempat melihat sepatunya di balik rak pakaiaan Jin. Jin dan Jae-seok berbicara mengenai apa yang harus mereka katakan pada saat wawancara mengenai film “Fighter” yang mendapat respon kurang baik.
Jae-seok mengusulkan Jin mengatakan ia cedera telinga saat syuting film untuk mengambil simpati pemirsa. Jin tidak menyukai ide itu, ia suka berpura-pura menjadi orang baik (artinya dia bukan orang baik?) daripada menjadi orang yang cedera.
Jin yang menganggap film Peter Jason adalah harapannya, bertanya pada Jae-seok bagaimana kelanjutannya. Jae-seok awalnya ragu-ragu untuk mengatakannya. Tapi ia akhirnya mengaku kalau Peter menolaknya. Jin kaget, terluka, kecewa, dan marah.
Ae-jung yang bersembunyi di balik rak pakaian, mendengar itu semua. Jin bertanya bagaimana bisa Peter menolaknya setelah ia meminum anggur mahal pemberian Jin. Jae-seok berkata itu karena masalah bahasa. Peter akhirnya memilih aktor Cina, Wang Lun Wei, yang tubuh besar di Amerika.
“Karena bahasa Inggrisku jelek jadi aku diganti orang lain dan ditolak oleh Peter Jason?!”
Jae-seok berkata ia sudah berdiskusi dengan Moon untuk tidak mengungkapkan hal itu dulu pada publik untuk sementara. Jin meluapkan kekesalannya dan menyuruh Jae-seok keluar. Jae-seok terlihat khawatir, apa kau baik-baik saja? “Aku tidak baik-baik saja jadi keluarlah! Atau aku harus membatalkan acaraku?” Jae-seok buru-buru pergi dan minta Jin menenangkan diri.
Jin masuk ke kamar mandi. Ia melihat tulisan muncul di kertas tissue, berisi kata-kata sindiran karena dia tidak jadi ke Hollywood. Tisusue itu tiba-tiba berhamburan menyerangnya dengan kata-kata. Lalu ia menoleh ke cermin dan melihat headlines berita buruk tentang dirinya telah mempermalukan negara Kore. Alarm monitor jantungnya langsung berbunyi. Ia mencuci muka untuk menenangkan dirinya.
Ae-jung yang merasa kasihan dengan Jin, menukar scarfnya kembali. Ia pikir karir Jin akan hancur. Jin tiba-tiba keluar dari kamar mandi. Keduanya terkejut, Ae-jung spontan menutupi wajahnya dengan scarf. Jin bertanya siapa Ae-jung. Ae-jung berkata ia kebetulan lewat dan melihat nama Jin, karena ia seorang fans ia ingin memnta tandatangan. “Tapi melihat kau dalam mood kurang baik, aku akan memintanya lain kali, maaf,“ Ae-jung hendak keluar.
Jin menahannya dan bersedia memberikan tanda tangannya, hanya saja tanpa bertanya lebih dulu ia menandatangani scarf Ae-jung. Ae-jung langsung berteriak panik dan mendorong Jin hingga terjatuh. Ia mengeluh scarf itu mahal bagaimana bisa Jin melakukannya.
Jin terkejut, tidak biasanya ada orang marah karena dirinya memberi tanda tangan. Kau memintaku memberi tanda tangan dan sekarang kau mengatai aku gila, tanya Jin. Ae-jung berkata ia tidak pernah meminta Jin memberi tanda tangan di situ. Dia mengomentari bertapa mahalnya scarf itu sedangkan tanda tangan Jin cuma segitiga tak jelas, tidak indah sama sekali^^. Spidol yang digunakan Jin mengandung minyak jadi sulit dihilangkan. Jin mengamati scarf itu dan mengenali Ae-jung sebagai orang yang tadi mengenakan scarf yang sama dengannya.
Ia melemparkan scarfnya yang masih bagus ke wajah Ae-jung karena ia tidak akan memakainya lagi. Lalu ia menyuruh Ae-jung pergi. Jin keluar mencari Jae-seok. Ae-jung teringat sesuatu. Suara itu familiar di telinganya. Ia ingat orang yang telah melemparnya dengan tissue dan menyuruhnya membuang cangkir bekas kopi. Ia melihat tanda tangan pada scarf itu.
Ae-jung mengejar Jin. Ia menunjukkan scarf itu dan telapak tangannya. Apa lagi?! Seru Jin kesal. Ini tanda tanganmu bukan? Jin akhirnya menyadari kalau Ae-jung adalah wanita yang ditemuinya di pom. Ia tersenyum, memangnya kenapa? Kau akan menyebarkan berita tentangku di internet? Ae-jung berkata jika Jin takut sebaiknya Jin meminta maaf.
Mengejutkan, Jin membungkuk hormat dan meminta maaf dengan sopan. Ae-jung terkesan dengan sikap Jin. Apa itu cukup, tanya Jin, apa Ae-jung akan memaafkannya dengan insiden scarf itu. Ae-jung berkata ia memaafkan Jin.
Jin mendekat lalu berkata, kalau begitu aku akan mengambil barangku kembali. Ia menarik scarf yang tersampir di pundak Ae-jung. Ae-jung memegang scarf itu erat-erat. Jin menarik scarf itu hingga tubuh Ae-jung bergeser kepadanya. Ia terus menariknya hingga wajah mereka sangat dekat dan menyuruh Ae-jung melepas scrafnya jika tidak maka akan berbahaya.
Akhirnya Ae-jung tak tahan lagi dan melepas scarf itu. Jin mengenakan scarf itu di lehernya dan berkata ia sebenarnya menyukai scarf itu lalu ia pergi sambil melompat penuh kemenangan.
Ae-jung mengikuti acara radio. Ia menjadi tamu menemani Horan (cameo-penyanyi dari grup Clazziquai). Pembawa acara radio. Saat off-air, Horan melihat Ae-jung mengeluh sambil memperhatikan scarfnya. Horan melihat tanda tangan Jin di scarf itu.
Siaran kembali dimulai. Horan bertanya apakah itu tanda tangan Jin. Ae-jung terkejut karena Horan mengenali tanda tangan itu. Horan berkata ia fans Jin. Ae-jung berkilah ia meminta tanda tangan itu utk temannya yang adalah fans Jin. Ia mnunjukkan scarf itu ke kamera dan berterima kasih pada Jin.
Horan berkata sepertinya Ae-jung dan Jin saling kenal. Ae-jung megatakan hubungan mereka adalah hubungan sunbae-hoobae (jawaban aman). Horan bertanya seperti apa Jin yang sebenarnya.
Ae-jung: ia tidak seperti yang kaulihat. Ia adalah orang yang berbicara semaunya dan suka memerintah orang seenaknya. Ia kasar dan bertindak semaunya. Singkatnya ia orang brengsek.”
Tiba-tiba terdengar suara bertanya apakah Ae-jung bisa berbicara semaunya? Lalu Ae-jung membayangkan sebuah senapan keluar dari layar monitor di hadapannya dan menembakinya dengan kata-kata bahwa ia keterlaluan. Ae-jung sampai jatuh terkapar ditembaki.
Sadar dari lamunanya yang mengerikan, Horan bertanya apa rahasia Jin yang diketahui Ae-jung. Ae-jung teringat percakapan Jin dengan managernya. Ia bercerita bahwa Jin terluka saat syuting “Fighter” tapi ia menyembunyikannya karena takut para fansnya khawatir. Jin meminta berita ia cedera jangan diberitahukan pada orang lain. Horan yang mendengar itu sampai melayang, betapa cool-nya Jin.
Rupanya niat baik Ae-jung membawa kebaikan pada dirinya. Karena ia “berteman” dengan Jin, ia ditawari menjadi tamu dalam sebuah acara kuis yang diikuti para selebriti.Ae-jung senang sekali. Ae-hwan mengatakan ia mendengar Ae-jung siaran radio di ruang makan bersama produser acara kuis itu. Salah satu peserta tidak bisa hadir jadi Ae-hwan mengusulkan Ae-jung yang menggantikannya. Dalam acara kuis itu peserta boleh menelepon seorang teman sesama selebritis. Ae-hwan mengatakan Ae-jung bisa menelepon Jin. Berita bagus langsung jadi berita buruk.
Sekelompok orang sedang membicarakan kandidat yang cocok untuk sebuah acara. Se-ri berkata ia akan menemukan orang itu. Mereka akan menemukan pria yang sempurna, yang memiliki ketampanan, tinggi, pekerjaan bagus, kekayaan, dan latar belakang keluarga bagus (aku langsung usul : Kim Joo-won!!! Oh no tapi dia udah punya Gil Ra-im^^)
Pil-joo baru tiba di kliniknya. Seorang perawwat memberitahu ibu Pil-joo datang mencarinya. Begitu melihat Pil-joo yang menenteng bahan obat-obatan, sang ibu mengeluh. Pil-joo mengingatkan ibunya berjanji tidak mencampuri urusannya selama ia berjanji melakukan kencan buta sesuai kemauan ibunya. Ibunya berkata tidak ada gunanya karena pada gadis terakhir Pil-joo berkata akan menutup kliniknya dan melanjutkan studi ke Cina. Ibunya melarangnya pergi ke Cina.
Jin sedang berdiskusi dengan Jae-seok mengenai batalnya ia membintangi film Peter Jason.Apa yang harus ereka katakan pada media? Jin berencana untuk mengatakan bukannya ia tidak bisa ke Amerika tapi ia tidak mau pergi. Ia ingin mengatakan ia yang menolak tawaran Peter karena ada hal lain yang harus dilakukannya. Jadi ia harus mencari acara yang harus ia ikuti bertepatan dengan syuting flm Peter Jason (biar ngga ketauan boongnya).
Jae-seok berpikir itu terlalu rumit, kenapa tidak bilang saja Jin cedera, bukankah orang-orang juga sudah membicarakan hal itu. Jin bertanya-tanya bagaimana rumor itu bisa beredar. Jae-seok bingung, ia pikir Jin yang mengatakannya pada Ae-jung. Jin tidak kenal Ae-jung. Jae-seok berkata Ae-jung adalah orang yang dekat dengan Jin.
Aku tidak punya orang seperti itu (yang dekat dengannya), kata Jin. Jae-seok memperlihatkan foto Ae-jung dari internet. Jin mengatakan ia tahu orang ini, tapi ia tidak ada hubungan apapun dengan Jin. Jae-seok bekata Ae-jung adalah mantan anggota grup KS, Se-ri juga dulu anggota grup tersebut. Jin baru tahu kalau Se-ri pernah bergabung dengan sebuah grup.
Jae-seok bercerita kalau dulu grup KS sangat terkenal. Ae-jung anggota paling terkenal dan anggota yang termuda adalah Se-ri. Grup itu bubar setelah setahun karena ada perselisihan di antara angotanya. Setelah itu Ae-jung mencoba bersolo karir tapi gagal. Ia juga diberitakan memiliki skandal dengan pria yang telah bertunangan. Setelah itu bertubi-tubi muncul berita buruk mengenai dirinya, kasus pemukulan, memiliki anak rahasia, bahkan rumor ia istri simpanan seorang yakuza. Belakangan ini semakin sedikit berita mengenai dirinya.
Jin berkata wanita itu telah mencapai dasar. Jae-seok bertanya apa hubungan Jin dengan Ae-jung. Jin berkata tidak ada apa-apa. Apa aku gila mengatakan hal seperti itu padanya (itu kan cerita buatan)? Kalau begitu mengapa ia berbicara tentang cedera Jin?
Jin berpikir ia bertemu Ae-jung di van dan di ruang ganti. Jae-seok berkata mungkin Ae-jung menguping. Jin berpikir apakah seperti itu. Sesuatu menyadarkannya, berarti Ae-jung juga mendengar tentang Peter Jason. Jin takut Ae-jung membocorkan pada media bahwa dia ditolak oleh Peter Jason. Ia menyuruh Jae-seok mencari nomor telepon Ae-jung.
Jenny santai saja menanggapi scarf yang telah di”kotor”i tanda tangan Jin. Ia yakin bisa menjual mahal scarf bertanda tangan Jin itu. Ae-jung berterima kasih pada Jenny. Jenny malah khawatir jika pada acara kuis itu Jin tidak mengangkat telepon Ae-jung. Orang akan menganggap Ae-jung berbohong. Jenny bertanya apa Ae-jung tidak punya nomor telepon Jin. Ae-jung berkata jka ia tahu, ia pasti sudah menelepon Jin. Teleponnya berbunyi. Jin menelepon Ae-jung. (panjang umur ini orang^^)
Jin menemui Ae-jung d restoran Jenny. Ia menyamar dengan mengenakan kaca mata hitam di malam hari. Ae-jung mempersiapkan sedikit makanan untuk Jin. Jin bertanya untuk apa makanan itu . Ae-jung ingin mood Jin lebih baik baru ia akan bicara. Jin berkata itu tidak akan membuatnya merasa lebih baik jadi sebaiknya Ae-jung langsung mengatakannya.
Ae-jung dengan hati-hati mengatakan ia ikut program acara kuis. Ia menjelaskan dalam acara itu iadiharuskan menelepon seorang teman sesama selebritis untuk menjawab kuisnya. Jin memotong pembicaraannya dan mengatakan ia tahu apa yang Ae-jung ingin katakan dan ia tidak mau mendengar sampai akhir. Ae-jung bertanya tidak bisakah Jin melakukannya. Tidak, sahut Jin. Sekali saja, hanya suaramu yang dibutuhkan, pinta Ae-jung memelas.
Jin berkata Ae-jung tidak selevel dengannya. Ae-jung meminta Jin membantunya karena ia pikir Jin tahu perasaannya. Ia memohon pada Jin sama seperti ketika Jin mengirim wine untuk Peter Jason.
Jin menegakkan tubuhnya, “Bagaimana kau tahu hal itu? Kau mendengar pembicaraanku dengan managerku di ruang ganti bukan? Dan kau memberitahukannya di radio?” Ae-jung menganguk . Berapa banyak yang kau dengar, tanya Jin. “Aku mendengar semuanya tapi aku tidak bermaksud menguping.”
“Cukup! Dengarkan baik-baik yang kukatakan, jika aku mendengar ada rumor mengenai Peter Jason maka aku akan menuntutmu.”
Ae-jung meyakinkan Jin, ia tidak akan bicara. Ia mengatakan semua yang ia dengar di kamar ganti Jin, bahwa Jin ditolak dan diganti oleh aktor Cina. Bagaimana bisa ia mengatakan itu pada orang lain, ia tidak akan melakukannya. Ia menasihati jka Jin berusaha menutupinya, lama kelaman orang juga akan menemukan kebenarannya. Jika disembunyikan, nantinya malah Jin yang akan terlihat bodoh. Menurut Ae-jung lebih baik mengatakan secara terbuka.
Jin mendekatinya dan bertanya apakah Ae-jung sedang menasehatinya seakan tahu apa yang telah ia alami. Ia bertanya apakah Ae-jung benar-benar istri simpanan yakuza? Apakah kau mempunyai anak rahasia? Mengapa kau duduk diam saja? Bukankah lebih baik jika diberitakan terbuka? Kau sudah dalam posisi memalukan, bukan? Jin menertawakannya.
Jin bangkkit berdiri dan berjalan pergi. Terluka oleh perkataan Jin, Ae-jung bangkit berdiri. “Ya, itu benar. Aku adalah istri yakuza. Kau tahu seperti apa gangster Jepang bukan? Bayi kami memiliki tato naga besaaaar di punggungnya jadi sebaiknya kau berhati-hati mulai sekarang. Lain kali jika kau bersikap kasar padaku, aku akan melakukan ini padamu!” Ia mengambil bunga mawar di atas meja lalu menyodokkanya pada wajah Jin. “Apa kau mengerti?!” Ae-jung melempar mawar itu ke wajah Jin dan menyuruhnya membayar makanannya. Jin terpana, baru kali ini ada orang berani seperti itu padanya.
Jin browsing grup KS di internet. Ia bergumam Ae-jung benar-benar seorang penyanyi. Ia memutar lagu grup KS “Putong Putong” (Heart Beat) sambil melihat berita mengenai Ae-jung. Dalam sebuah foto, ekspresi Ae-jung sama dengan ekspresi ketika ia merasa terluka dengan ucapan Jin tadi. Mendadak jantung Jin berdegup kencang. Monitor jantungnya langsung berbunyi memberi peringatan. Jin heran, ia memegang dadanya, mengapa mendadak seperti ini.
Ae-jung bersiap-siap di ruang ganti. Seorang wantia datang dan menanyakan nomor telepon Jin yang akan mereka hubungi saat kuis nanti. Ae-jung bertanya bolehkah ia menghubungi Jenny saja karena Jin sedang sibuk mempromosikan fim terbarunya. Wanita itu malah mengira Ae-jung meminta kesempatan untuk mempromosikan film terbaru Jin. Ia memperbolehkan Ae-jung membicarakan film terbaru Jin setelah meneleponnya. Wanita itu pergi begitu saja setelah menberi selembar kertas. Ae-jung bingung apa yang harus ia lakukan.
Jin sedang berada di kantornya memilih-milih proyek berikutnya untuk menutupi batalnya ia ke Hollywood. Tidak ada yang menarik perhatiannya. Ia berpikir perlukah ia kembali mendekati Peter dan membujuknya. Jin menggelengkan kepalanya, aku tidak mungkin melakukan hal tidak tahu malu seperti tu (lho kalo nyogok ngga malu ya?).
Teleponnya berbunyi. Dari Ae-jung. Jin berpikir Ae-kung tak tahu malu tapi mengangkatnya juga dan bertanya mengapa Ae-jung menelepon. Ae-jung masih berusaha meminta Jin mengangkat telepon saat kuis nanti. Jin berkata Ae-jung tidak bisa mengancamnya dengan masalah Perter.
Ae-jung berkata ia tidak akan pernah membicarakan masalah Peter Jason. Ia hanya bisa berharap sekarang ini. Ia ingin Jin mengetahui perasaannya sat ini. Perasaannya sekarang sama dengan perasaan Jin saat ditolak oleh Peter Jason. Bagi Jin film Peter Jason adalah hal yang penting. Ae-jung berharap Jin mengerti pentingnya hal ini bagi Ae-jung. Jika Jin tidak mengangkat telepon maka orang akan mengira Ae-jung berbohong dan berita buruk mengenai dirinya kan terus berlanjut. Ae-jung menutup teleponnya.
Jin memandang teleponnya dan merenung. Lalu ia melempar teleponnya ke atas meja tidak peduli. Tapi ia melirik telepon itu dan akhirnya memutuskan kembali membaca.
Ae-jung pasrah dan mengikuti acara kuis itu. Ia mendapat giliran pertama untuk menelepon. Se-ri yang berada dalam gedung yang sama, sedang membahas acara “Couple Making”. Perhatiannya terpecah mendengar Ae-jung kenal dengan Jin dan akan meneleponnya.
Jin sebentar-sebentar melirik ponselnya.
Ae-jung terus tersenyum tapi sebenarnya ia sangat khawatir. Mereka mulai menelepon Jin. Ae-jung diberi kesempatan 90 detik menunggu Jin mengangkat teleponnya.
Jin masih membaca tapi sebentar-sebentar melirik ponselnya. Akhirnya ponselnya berbunyi. Walau sudah menunggu-nunggu ponselnya berbunyi, Jin tidak mengangkatnya. Se-ri turun ke studio untuk melihat langsung. Ia tersenyum sinis ketika tahu Jin tidak mengangkat telepon. Para penonton mulai ribut, berbisik-bisik bahwa Ae-jung berbohong, ia tidak benar-benar kenal Jin. Sementara Ae-jung menunduk pasrah.
Pembawa acara mengatakan bahwa sepertinya hubungan telepon dengan Jin gagal. Se-ri tersenyum dan berbalik namun langkahnya terhenti ketika terdengar suara Jin.
Ae-jung terkejut sampai lupa ia harus mengatakan soal kuisnya pada Jin. Pembawa acara mengingatkannya. Ae-jung berpikir sebentar lalu mulai memberi rentetan pertanyaan. (Permainannya disebutu Taboo, Ae-jung memberi petunjuk dan Jin harus menjawab. Topik kali ini adalah buah)
“Kuning, dikupas baru dimakan. Rasanya manis dan asam.”
“Jeruk.” Jin menjawab dengan tenang.
“Disukai monyet, saat matang rasanya enak.”
“Banana.”
“Diluarnya kasar tapi rasanya manis dan jika dipotong berbentuk donat.”
“Nanas.”
“Merah dan berbiji.”
“Plum?” Salah. Ae-jung kebingungan mencari petunjuk. Jin mulai ikut tegang.
“Seperti bibir!”
“Cherry?” Betul! Jin langsung bangkit berdiri membuat agen Moon dan Jae-seok kaget.
“Ditemukan di gunung.”
“Strawberry?” Semua bertepuk tangan kagum.
“Banyak dimakan di musim panas.” “Melon!”
“Bukan! Merah dan banyak bijinya.”
“Semangka!” Betul!! Jin semangat sekali.
“Aku bersalah maafkan aku…”
“APEL!!” seru Jin. Jae-seok dan Moon sampe bengong. (apel adalah simbol permintaan maaf)
“Terapung di laut.”
“PEAR!!” (pear memiliki kata yang sama dengan perahu)
“OK!” Ae-jung bertepuk tangan. “NICE!!” Jin mengayunkan tangannya.
“Berambut, hijau di dalam. Emas.”
“Kiwi” jawab Jin yakin.
10 detik terakhir. Jin menyuruh Ae-jung cepat mengatakan clue terakhir. Hahahaha…”Pali,pali, pali, pali…” Jin ngomongnya cepet banget (pali=cepet).
“Sogokanmu..”
“Sogokan apa?” tanya Jin bingung.
“Sogokanmu pada Peter Jason!”
“Peter…oh wine?”
“Wine terbuat dari apa?”
“ANGGUR!!!” Betul!! Yeaaahhh!!! Keduanya bersorak senang. Hanya Se-ri yang terlihat kesal.
Di studio seluruh orang bertepuk tangan. Pembawa acara memuji Jin satu-satunya orang yang bisa menjawab semua pertanyaan dengan tepat. Jin senang sekali. Tapi ia sudah kembali dengan nada cool-nya, “Benarkah, aku yang pertama?”
“Tapi Dokko Jin, apa yang kau maksud dengan sogokan pada akhir kuis tadi? Apa kau memberi wine untuk menyogok Peter Jason?”
Doenkkk…Ae-jung dan Jin baru sadar apa yang baru saja mereka lakukan.
Komentar:
Bagi yang menyukai drama-drama Hong bersaudara pasti menyukai Best Love ini karena seperti biasanya menunjukkan ciri khas mereka. Komikal, sinikal, ringan, dan lucu. Menonton Best Love perlu disertai membaca referensi orang yang mengenal dunia hiburan Korea karena dalam drama ini banyak parodi dan plesetan dari kejadian nyata yang terjadi dalam dunia selebritis Korea. It’s so much fun. Dalam tiap episode aku akan menyertakan fun facts, but please remember…It’s just for fun^^
FUN FACTS:
1. Grup KS mirip dengan grup Fin.K.L yang sempat terkenal di Korea. Sama-sama beranggotakan 4 orang, musik dan gaya pakaiannya pun mirip. Grup Fin.K.L bubar setelah anggotanya memilih bersolo karier.
2. Drama Queen Seon Deok mencapai rating yang tinggi (>30%) dan popularitas Kim Nam Gil (pemeran Bi Dam) langsung meroket setelah drama sageuk ini.
3. Sutradara yang menghadiri premier film “Fighter” bukan sembarang orang lho, dia benar-benar sutradara. Namanya Jang Hang-joon, sutradara kdrama Sign dan juga pernah menyutradai film yang dibintangi Cha Seung-won, Break Out (2002).
4. Orang yang duduk di sebelah Jin saat premier film juga benar-benar orang film. Ia adalah seorang stuntman senior. Seperti Phillip Lee dalam Secret Garden. Jangan-jangan dia stuntmannya Cha Seung-won hehe^^
5. Makan Jjajangmyun di atas rollercoaster pernah dilakukan oleh Jung Joon-ha (yang berperan sebagai Ae-hwan, kakak Ae-jung) dalam acara Infinity Challenge.
6. Gaya busana Se-ri di airport mirip gaya berbusana Yoon Eun-hye dalam episode 1 My Fair Lady di airport
7. Gagalnya Jin dalam film Hollywood karena masalah bahasa kabarnya pernah dialami Kwon Sang-woo dalam film The Green Hornet. Awalnya ia dikabarkan akan menggantikan Stephen Chow untuk peran Kato tapi akhirnya ia digantikan oleh aktor Cina Jay Chou.
8. Jantung Jin berdegup setiap mendengar lagu “Putong Putong” -> Summer Scent?
9. Menyembunyikan putusnya hubungan cinta, hmmm Hyun Bin – Song Hye-kyo? Choi Jin-woo – Lee Jin-wook?
source: patataragazza.blogspot.com