Mendapatkan gaji dan posisi kerja yang nyaman sering kali membuat orang mengabaikan masa depan keuangan mereka. Menghabiskan semuanya pada hal yang bahkan tidak cukup penting membuat mereka hanya bisa hidup dari gaji ke gaji. Uang hanya sebatas lewat karena kesulitan untuk mengelola keuangan. Untuk itu, Kita harus bijak dan mulai membagi gaji kedalam beberapa pos agar lebih tertata.
Daripada harus membagi anggaran yang rumit, sebaiknya kita membaginya kedalam tiga kategori utama yaitu Biaya Pengeluaran, Tabungan atau Investasi, dan Pembelanjaan Fleksibel. Kita membaginya menjadi 50 persen biaya pengeluaran, 20 persen tabungan dan investasi, lalu 30 persen bagi pengeluaran fleksibel.
- Biaya pengeluaran adalah semua hal yang berhubungan dengan tagihan dan pengeluaran yang ada setiap bulan seperti tagihan listrik, internet, ataupun kredit kendaraan.
- Tabungan dan Investasi adalah pos yang kita siapkan untuk membantu menyiapkan keuangan yang lebih baik di masa depan.
- Pembelanjaan fleksibel adalah anggaran yang berkaitan dengan pengeluaran sehari-hari tetapi tidak tentu besarannya. Pengeluaran ini bervariasi dalam jumlah mapun frekuensinya, seperti kebutuhan bensin dan makan di luar.
Menabung atau Investasi?
Investasi untuk pemula perlu kehati-hatian, pilihlah investasi pada Emas, Deposito, Reksadana Pasar Uang serta Obligasi yang umumnya memiliki resiko kecil. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah kita juga harus menabung. Jika investasi lebih sebagai instrumen jangka panjang, maka menabung bisa menjadi dana cadangan yang mudah diambil jika sewaktu-waktu ada kebutuhan yang mendesak.
Diantara kita terkadang seringkali kebingungan menyikapi antara menabung dan berinvestasi, manakah yang lebih penting untuk dilakukan? Keduanya sama-sama penting, karena pada dasarnya membantu Kita mencapai masa depan keuangan yang lebih baik. Sementara perbedaan terbesar antara menabung dan berinvestasi adalah tingkat risikonya. Menabung biasanya memungkinkan Kita memperoleh imbal hasil yang lebih rendah tetapi hampir tanpa risiko. Sebaliknya, berinvestasi memungkinkan Kita memperoleh imbal hasil yang lebih tinggi, tetapi ada risiko kerugian jika kita memilih investasi yang tidak tepat.
Kapan Waktu investasi terbaik?
Berinvestasi disiapkan untuk membentuk masa depan jangka panjang. Kita bisa memilih berbagai instrumen investasi tergantung pada tingkat toleransi risiko yang kita inginkan. Apakah akan berinvestasi di pasar saham dengan kemungkinan return tinggi, ataukah pada obligasi dan reksa dana yang lebih aman.
Hal lainnya yang perlu diketahui saat berinvestasi adalah kita harus menyadari bahwa terkadang ada pasang surut yang terjadi di pasar yang dapat memungkinkan investasi terdilusi. Jadi, berinvestasi adalah pilihan yang sangat baik ketika Kita memilikinya dalam jangka yang lama. Kita harus memastikan bahwa dana yang dipakai tersebut tidak akan dibutuhkan dalam waktu dekat.
Cara Menyisihkan dana untuk Investasi
- Buat anggaranAnggaran membantu Kita memahami berapa banyak yang akan dibelanjakan setiap bulan. Anggaran akan menyelaraskan keuangan sehingga Kita memiliki ruang untuk menabung. Untuk memulai, buat daftar semua pengeluaran yang di keluarkan dalam sebulan. Dengan pedoman 50:20:30 seperti diatas kita dapat mengetahui berapa banyak uang yang bisa di investasikan dan tabung setiap bulannya.
- Menabung Untuk dana Darurat
Karena Investasi diperuntukan untuk jangka panjang, maka kita harus menyisihkan uang untuk menabung sebagai dana darurat. Tabungan akan lebih mudah di akses ketika kita membutuhkan dana dalam waktu singkat. - Beli asuransiDalam kehidupan kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Untuk melindungi dari kemungkinan terburuk ambilah asuransi agar keluarga kita terlindungi. Saat ada kejadian yang tidak di inginkan, setidaknya ada pihak yang akan mengcover biayanya.
Nah itulah beberapa pertimbangan yang sebaiknya diketahui oleh para milenial saat memutuskan akan berinvestasi. Dibutuhkan komitmen agar semua ini tidak hanya menjadi wacana. Mulailah berinvestasi dan menabung agar kehidupan masa depan lebih baik lagi.