Sejak kemunculan virus corona di Indonesia, masyarakat dibuat tidak tenang dengan banyaknya kasus baru yang di update setiap harinya oleh pemerintah. Keresahan terutama karena banyak daerah sekitarnya yang diduga sudah ada orang yang positif terkena corona, sedang dalam tahap perawatan, bahkan ada juga yang meninggal dunia. Virus corona memang tidak bisa dianggap remeh, terlebih jika melihat fakta di negara awal kemunculannya, yaitu di China, tepatnya di kota Wuhan, jumlah korban yang sudah terinfeksi virus ini terbilang cukup banyak. Rumah sakit terdekat yang ditunjuk pun menjadi tempat yang tidak terbendung dengan banyaknya pasien COVID-19.
Virus corona merupakan virus penyebab penyakit COVID-19 (corona virus disease 2019) yang jika terinfeksi oleh tubuh manusia bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan. Virus corona jenis ini disebut juga dengan nama SARS-CoV-2 dengan penyebab pastinya belum diketahui. Namun ditengarai berasal dari hewan yang ditularkan ke manusia, kemudian kini menular antar manusia.
Begitu juga pada benda-benda atau permukaan tertentu yang terkena percikan air ludah ketika bersin atau batuk dari penderita, bisa menjadi media penularan jika nanti tersentuh oleh orang lain dan tangan digunakan untuk memegang area wajah, seperti hidung, mulut, dan mata. Karena penyebarannya yang mudah inilah, penderita kasus corona mulai banyak bermunculan. Menerapkan penggunaan masker ketika beraktivitas dengan orang banyak, melakukan social distancing, lockdown, bekerja dari rumah (work from home), hingga mencuci tangan dengan air dan sabun atau handsanitizer, menjadi berbagai cara efektif yang kini dilakukan oleh masyarakat untuk mengurangi pencegahannya.
Seseorang yang sudah terinfeksi virus corona akan menunjukkan berbagai gejala awal tertentu, seperti demam tinggi (lebih dari 38 derajat Celcius), hidung beringus, sesak napas, sakit kepala, . Gejala ini pada beberapa kasus bisa bertambah semakin parah dan harus segera diperiksakan ke dokter. Nantinya akan ada tahap-tahap yang harus dijalankan untuk mengetahui seseorang sudah teridentifikasi terkena virus corona atau tidak. Untuk mereka yang positif terkena corona, pemerintah sudah menunjukan rumah sakit yang terdekat di kota masing-masing sebagai tempat rujukan bagi penderita COVID-19.
Untuk di area Semarang sendiri beberapa rumah sakit yang sudah ditunjuk, antara lain:
- RSU Dr. Kariadi Semarang, yang berada di Jl. Dr. Sutomo No.16, Semarang. Telepon (024) 8413476.
- RSUD Tugurejo Semarang, yang berada di Jl. Walisongo No.137 KM 8,5, Jawa Tengah 50185. Telepon (024) 7605297.
- RSUD Ambarawa, yang berada di Jl. RA Kartini No. 101 Tambakboyo Lodoyong, Semarang, Jawa Tengah 50611. Telepon (0298) 591020.
- RSU Sultan Agung Semarang, yang berada di Jl. Kaligawe Raya KM 4, Terboyo Kulon, Jawa Tengah 50112. Telepon (024) 6580019.
- RSU St. Elisabeth Semarang, yang berada di Jl. Kawi 1, Wonotingal, Kec. Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah 50252. Telepon (024) 8310035.
- RSU Colombia Asia Semarang, yang berada di Jl. Siliwangi NO.143, Kalibanteng Kulon, Kec. Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah 50145. Telepon (024) 7629999.
- RSU Telogorejo Semarang, yang berada di Jl. KH Ahmad Dahlan, Pekunden, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah 50134. Telepon (024) 86466000.
- RSU Bhayangkara Semarang, yang berada di Jl. Majapahit No.140, Gayamsari, Kec. Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah 50248. Telepon (0298) 326045.
Nah, itu tadi beberapa rumah sakit terdekat di area Semarang yang bisa menjadi rujukan bagi penderita COVID-19 dalam mendapatkan pengobatan. Anda bisa menghubungi nomor yang sudah dicantumkan tersebut jika mengalami suatu kondisi yang diduga sebagai gejala corona atau orang terdekat mengalami kondisi yang diduga terinfeksi virus berbahaya ini.