Bagi anda penggemar acara horor pasti tau acara yang satu ini di Trans 7 “Masih Dunia Lain” .. Tapi menariknya, di sesi (Masih) Dunia Lain ini ternyata menghadirkan seorang Parapsikolog nyentrik namanya Citra Prima parapsikolog yang mampu melihat dimensi lain, sosok gadis cantik di acara horor ini membawa perasaan tersendiri, lalu siapakah Citra Prima ini simak yuk Profil artis berikut ini ???
Nama lengkap: Rr. Citra Prima Hanyokrokusumo
Tempat, Tanggal lahir: Gunung Lawu (Magetan), 08 Desember 1977
Agama: Islam
Pendidikan : Jurusan Psikologi, Universitas Persada Indonesia
Hobi: membaca buku nonfiksi, nonton film, dan menulis.
Binatang favorit: burung hantu, kelelawar, naga, ular, dan dinosaurus.
Fans: Primastic ,” Citra Primas-PrimasTic”
Twitter: @citraprima dan @Citra_PM
FaceBook: Citra Prima
Web: http://www.citraprima.com/
- Anak pertama dan satu-satunya (anak tunggal).
- Memiliki dua putra yaitu Mahatma Dante Ganesha dan Mahaprama Danesh Hiswara.
- Hingga umur 2 tahun Citra tinggal di Magetan, Jawa Timur, Indonesia.
- Dari kecil, Citra diasuh oleh neneknya di Jakarta karena orang tuanya sering berpindah-pindah tempat kerja.
- Citra mendapatkan kemampuannya setelah mengalami mati suri di usia 9 tahun tepat di hari ultahnya.
- Mati suri yang dialami Citra hampir 24 jam dan sudah dikafani.
- Memiliki tanda lahir di tangan sebelah kanan yang didapat setelah mati suri.
- Citra tidak bisa memakai baju serba tertutup karena energi badannya panas.
- Pendidikan terakhir Citra adalah psikologi Universitas Persada Indonesia.
- Citra pernah tinggal di Ubud, Bali, selama 3 tahun
- Citra bukan tipe orang penakut. Justru ia memiliki rasa penasaran yang tinggi terhadap hal-hal baru yang menantang.
- Di balik keberaniannya, Citra pun sangat takut terhadap hewan pemanggil hujan, ‘kodok’.
- Citra merupakan parapsikolog di [Masih] Dunia Lain Trans 7, serta co-host Mister Tukul Jalan-Jalan Trans 7.
- Salah satu alasan ia bergabung di [Masih] Dunia Lain yaitu untuk mengajak anak muda agar tidak takut kepada makhluk astral.
- Citra rutin melakukan yoga dan meditasi pada pagi dan malam hari.
- Menyukai suasana yang adem, spiritual, dan nature.
- Citra sangat menyukai Bulan.
- Sangat menyukai penampilan yang sporty, memakai gelang tasbih, beserta syal kesayangannya.
- Sangat ingin memelihara burung hantu, tapi belum kesampaian. Sekarang ia memelihara hamster.
- Sangat cinta dengan kegiatan sosial.
- Sifatnya yang ramah dan rendah hati tidak membuatnya merasa ‘terkenal’.
CITRA : SAYA DIJULUKI “URBAN MONK” by Kompas.com
Meski besar di Jakarta, Citra memiliki keterikatan kuat dengan Gunung Lawu yang terletak di perbatasan Jawa tengah dan Jawa Timur. Di kaki gunung itulah, di sebuah kota kecil bernama Magetan, ia dilahirkan. Citra sempat tinggal di Magetan hingga ia berumur dua tahun. Setelah itu, ia dibawa dan diasuh neneknya di Jakarta karena kedua orangtua Citra sering berpindah tempat untuk mengurus pekerjaan.
Setiap kali liburan sekolah, Citra selalu diajak orangtuanya berlibur ke Magetan. Bersama ayahnya, Citra masuk keluar hutan untuk mencari ular kemudian dijinakkan. Suatu ketika, oleh ayahnya, kamar tidur Citra diisi dengan ular-ular hasil tangkapan mereka. ”Itu untuk melatih saya melawan rasa takut. Katanya, dengan menghadapi rasa takut, saya bisa menemukan jalan untuk melemahkannya,” tutur ibu dari Dante (6) dan Danesh (4) itu.
Pesan itu selalu diingat Citra dan menjadi bekal baginya untuk menjalani hidup. Citra masih ingat betapa masa kecilnya ia lalui dengan tidak mudah karena sering kali mengalami kejadian aneh-aneh. Pada waktu ia berumur sembilan tahun, misalnya, Citra mengalami mati suri selama 24 jam. Keluarganya bahkan sudah pasrah ketika itu.
Saat mati suri itu, Citra merasa digandeng dua sosok pria berjubah putih. Oleh sosok itu, Citra diperlihatkan beberapa lorong bercahaya dan padang rumput yang luas. Sekembalinya dari mati suri, Citra menemui pengalaman aneh-aneh. Ia pernah merasa tidak nyaman dengan kemampuan indra keenamnya itu. Ia pun pernah menyangkal bahwa ia memiliki kekuatan yang bisa dimanfaatkan untuk menolong orang. Namun, hidupnya justru menjadi berantakan.
Setelah bisa menerima hidup apa adanya, Citra kini merasa lebih tenang meskipun sekarang sering dipandang sebelah mata oleh orang karena penampilannya yang funky.
Penampilannya bahkan sempat memunculkan komentar negatif. Pernah suatu kali ia diminta memakai baju serba tertutup sebagai ciri spiritualitasnya. Ia tidak menolak, tetapi juga tidak menuruti permintaan itu.
”Aku tidak bisa pakai baju serba tertutup karena energi badanku ini panas. Selain itu, aku ingin menjadi diriku sendiri,” tegas Citra yang pernah tinggal di Ubud, Bali, selama tiga tahun.
Citra mengakui, ia menyukai mode. Mungkin karena ia pernah bekerja di beberapa majalah remaja dan majalah gaya hidup. Ia kemudian merambah ke industri perfilman. (IND)
Foto-foto Citra Prima Dunia Lain